HEPATITIS B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus yang menyebar melalui darah dan cairan tubuh.
Dilansir dari situs resmi WHO, Selasa (4/10/2016), hepatitis B adalah masalah kesehatan global. Hal ini dapat menyebabkan infeksi kronis dan menempatkan orang pada risiko tinggi mengalami kematian dari sirosis dan kanker hati.
Sebuah vaksin terhadap hepatitis B telah tersedia sejak 1982. Vaksin ini 95 persen efektif dalam mencegah infeksi dan perkembangan penyakit dan kanker hati kronis akibat hepatitis B.
Prevalensi hepatitis B tertinggi terjadi di Sub-Sahara Afrika dan Asia Timur, di mana antara 5 sampai 10 persen dari populasi orang dewasa terinfeksi secara kronis. Tingginya tingkat infeksi kronis juga ditemukan di Amazon dan Eropa bagian selatan, timur dan tengah.
Di Timur Tengah dan India, diperkirakan 2 sampai 5 persen dari populasi umum terinfeksi secara kronis. Kurang dari 1 persen dari populasi Eropa Barat dan Amerika Utara secara kronis juga terinfeksi.
Virus hepatitis B dapat bertahan hidup di luar tubuh setidaknya selama 7 hari. Pada rentang waktu ini, virus masih dapat menyebabkan infeksi jika memasuki tubuh orang yang tidak dilindungi dengan vaksin.
Masa inkubasi dari virus hepatitis B rata-rata adalah 75 hari, tetapi dapat bervariasi antara 30 sampai 180 hari. Virus ini dapat dideteksi dalam waktu 30 sampai 60 hari setelah infeksi dan dapat bertahan dan berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Di daerah endemis tinggi, hepatitis B yang paling umum menyebar dari ibu ke anak saat lahir (transmisi perinatal), atau melalui transmisi horizontal (paparan darah yang terinfeksi), terutama dari anak yang terinfeksi untuk anak yang tidak terinfeksi saat berusia 5 tahun.
Perkembangan infeksi kronis adalah sangat umum pada bayi yang terinfeksi dari ibu mereka atau sebelum usia 5 tahun.
Hepatitis B juga disebarkan oleh perkutan atau mukosa paparan darah yang terinfeksi dan berbagai cairan tubuh, serta melalui air liur, haid, vagina, dan cairan mani.
Penularan hepatitis B dapat terjadi, terutama pada pria yang tidak divaksinasi yang berhubungan seks dengan sesama pria dan orang heteroseksual dengan banyak pasangan seks atau berhubungan seks dengan PSK.
Kasus infeksi hepatitis kronis di usia dewasa sekira 5 persen. Penularan virus juga dapat terjadi melalui penggunaan kembali jarum suntik baik di fasilitas pelayanan kesehatan atau di antara orang-orang yang menyuntikkan narkoba.
Selain itu, infeksi dapat terjadi selama prosedur medis, bedah dan gigi, melalui tato, atau melalui penggunaan pisau cukur dan benda-benda sejenis yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi.
0 komentar:
Post a Comment